This is perhaps one of the famous Malay folk poetry or pantun in Bahasa Melayu. The purpose was to teach the children ages from 5-14 years old to love their heritage (hey, 14's considered as a teenager!!!) . Anyway... the class has been postponed due to further notice.
hampir kecewaku, Kaudatang linangan syahdu menyambutMu masih ada lagi sirnaMu dalam diriku gelincirku, dipapahMu petunjuk hidayah padaku masih ada lagi cintaMu padaku gelapku, penyuluhMu kemaafan, keampunan pohon rayuku masih ada lagi Ar-RahmanMu untukku dalam terangku buta dalam nyataku tuli dalam jelasku bisu dalam gerakku kaku namun, masih ada lagi Ar-RahimMu buatku syukurku panjatkan padaMu apakah ada lagi cinta lain seagung cinta ini 14 ogos 2008 Pandan Indah
suatu masa dahulu aku melihat anak itu menangis aku lihat poketnya yang kempis sana sini berlarian tapak daifnya menapak mengemis kadangkala ia diumpan, termakan dicerca sekeliling, diterjang, diherdik... tika dulu aku lihat seimbas anak itu hidupnya seperti dulu keperitan medewasaka nnya, mematangkannya, mencantikkannya... cantik? ya!!! tidak lagi menghuni longgokan sampah ia pintar mengatur bicara, mengatur gaya ia kini menghuni deruman-deruman lalu lalang
Comments